Dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman, SMPN 2 Pare terus berinovasi untuk menghadirkan proses pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga bermakna, penuh kesadaran, dan menyenangkan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kami mengimplementasikan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Meaningful, Mindful, and Joyful). Pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik, bermanfaat, dan berdampak positif kepada peserta didik di SMPN 2 Pare.

Apa Itu Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu. Melalui pendekatan ini, kami bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal, relevan, dan menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga bisa merasakan dampak positif dalam kehidupan mereka.
8 Dimensi Profil Lulusan
Dalam rangka mewujudkan 8 Dimensi Profil Lulusan, Kemendikbud mengarahkan pembelajaran yang mengembangkan karakter, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk hidup di abad ke-21. Dimensi-dimensi tersebut antara lain:
- Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
- Kewargaan
- Pernalaran Kritis
- Kreatifitas
- Kolaborasi
- Kemandirian
- Kesehatan
- Komunikasi
Dengan menerapkan pembelajaran yang bermakna, penuh kesadaran, dan menyenangkan, SMPN 2 Pare berkomitmen untuk mengembangkan ke-8 dimensi ini pada peserta didik kami.
Meaningful Learning: Pembelajaran yang Bermakna
Peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi/ penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan.
Mindful Learning: Pembelajaran dengan Kesadaran Penuh
Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
Joyful Learning: Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Dampak Positif untuk Peserta Didik
Penerapan pendekatan Meaningful, Mindful, and Joyful Learning di SMPN 2 Pare memberikan banyak manfaat bagi siswa. Beberapa dampak positif yang telah dirasakan antara lain:
- Peningkatan Pemahaman dan Penguasaan Materi
Dengan pembelajaran yang bermakna dan disesuaikan dengan kehidupan nyata, siswa lebih mudah memahami dan menguasai materi pelajaran. Mereka tidak hanya menghafal, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. - Peningkatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Pendekatan mindful membuat siswa lebih terlibat dalam setiap proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih fokus dan reflektif terhadap apa yang mereka pelajari, sehingga pembelajaran menjadi lebih mendalam dan berdampak. - Motivasi Belajar yang Lebih Tinggi
Pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa merasa lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar. Mereka menikmati setiap tantangan yang diberikan, yang meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka. - Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional
Pembelajaran mendalam juga berkontribusi pada perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Dengan berfokus pada pembelajaran yang relevan dan penuh kesadaran, siswa belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi dengan baik, dan mengelola emosi mereka dengan lebih efektif.

KERANGKA KERJA PEMBELAJARAN MENDALAM

Pengalaman Belajar

- Memahami
Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuanpada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial (foundational knowledge), pengetahuan aplikatif (applied knowledge), dan pengetahuan nilai dan karakter (humanistic knowledge). - Mengaplikasi
Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan (extending knowledge). - Merefleksi
Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses sertahasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri (self regulation) sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.
Tahapan Implementasi Pembelajaran Mendalam
1. Sosialisasi PM kepada semua pemangku kepentingan.
2. Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan sumber daya (Guru, Satuan
Pendidikan, Sumber Belajar, Dinas Pendidikan, dll).
3. Uji coba dalam lingkup terbatas.
4. Evaluasi hasil dan perbaikan sistem.
5. Penerapan PM secara luas.
6. Refleksi dan tindak lanjut untuk perbaikan selanjutnya.
Dengan dukungan dari semua pihak, baik guru, siswa, maupun orang tua, kami yakin dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berdampak positif bagi perkembangan karakter dan keterampilan siswa di SMPN 2 Pare. -ewada
2 Responses
Pelaksanaan nya cukup baik, lancar, suasana nya cair, rileks dan bermakna.
Untuk pendaftaran jalur umum/zonasi kapan ya pak/ibu??